Tuesday, May 28, 2013

Niat kerana Allah

Assalamualaikum sahabat-sahabat yang dikasihi kerana Allah :)

Harap korang semua sihat sejahtera dengan izin Allah. Aminn :) Alhamdulillah ini adalah blog untuk group kita, group 18. InsyaAllah blog ni akan digunakan sebagai medium untuk berdakwah dan menyampaikan ilmu. Kalau korang ade tazkirah-tazkirah, atau cerita-cerita menarik atau punn perkongsian masalah ataupun pengalaman berjalan ke serata negara ataupun nak kongsi resepi, ataupun ape-ape jelaaa, meh laa kite share-share dalam blog ni.*uhh banyak nye ATAU, fail bm ni* hihihi. Boleh kita semua sama-sama manfaatkan. SHARING IS CARING GUYS!

Sekarang ni, aku tau korang semua kebanyankannye tengah exam, atau pun dah habes exam, and ade juga yang baru nak start exam. Pertama sekali dan paling penting sekali, ubah niat kita ye kawan-kawan. Bukan untuk pass and lulus and dapat 4rata semata-semata, tapi niatlah untuk mencari keredhaan Allah. Alaa, aku tau korang dah lali sangat dah dengar orang cakap macam ni kan kan kan kannnnn. Haha.

Tapi itulah, walaupun kite semua tau bende-bende ni, tapi kadang-kadang kite selalu terlupaa. Habess dibukaa nye semua buku and letak kat depan. Lepas tu tak tahu mane satu nak start. Stress and kelam kabut punye pasal sebab tak tahu nak cover mane satu dulu.Hahaa. Sebab tu kite kene sentiase mengingatkan antara satu sama lain, sentiasa perbaharui niat kita kerana Allah Taala. Niat untuk belajar dan melakukan ape-ape punn semuanya kerana Allah, untuk mendapat keredhaan Nye. Jadi memang tak sia-sia kalau korang kelam kabut macam tu. Hihi.

So dekat sini, aku nak share sikit pasal hadith niat. Hadith ni dipetik dari Hadith 40 karangan Imam An-Nawawi. Semoga dapat diamanfaatkan oleh korang semua. InsyaAllah :)


هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

MAKSUD HADITH

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadith, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

CATATAN HADITH 40:01 – NIAT

1. Hadith ini merupakan salah satu dari hadith-hadith yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadith tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata: Hadith ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadith ini merupakan sepertiga Islam.
2.Hadith ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

PELAJARAN YANG TERDAPAT DALAM HADITH

1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadith diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Sharekan kepada kawan-kawan korang yang lain. InsyaAllah semoga bermanfaat dan dipraktikkan dalam kehidupan seharian kita :)

Oh btw, aku pakai bahasa 'aku dgn korg' je. Walaupun nampak kasar, tapi sebenarnye aku menulis dengan hati. Aku selesa. Terpulang kepada korang semua nak pakai bahasa diri ape pun.

No comments:

Post a Comment